Selain kesulitan fisik, korban psikologis dari konflik juga mengambil korban yang signifikan pada penduduk Palestina. Banyak warga Palestina mengalami trauma, kecemasan, dan depresi sebagai akibat dari kekerasan dan ketidakstabilan yang terus-menerus dalam hidup mereka. Anak-anak, khususnya, berisiko mengalami masalah kesehatan mental karena paparan kekerasan dan stres yang berkepanjangan.

Masyarakat internasional telah dikritik karena tanggapannya terhadap situasi di Gaza. Banyak negara telah mengutuk tindakan Israel dan menyerukan diakhirinya konflik, tetapi kata-kata mereka belum cukup untuk membawa perdamaian abadi. PBB juga telah dikritik karena kegagalannya untuk menerapkan langkah-langkah penjaga perdamaian yang efektif dan melindungi hak-hak warga sipil Palestina.

Terlepas dari tantangan ini, ada juga upaya yang dilakukan untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada rakyat Gaza. Organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah dan UNICEF bekerja tanpa lelah untuk menyediakan makanan, air, tempat tinggal, dan perawatan medis bagi mereka yang membutuhkan. Namun, upaya ini sering terhambat oleh konflik yang sedang berlangsung dan pembatasan yang diberlakukan oleh Israel.

Berita ini dikutip dari Sumber: https://news.detik.com/foto-news/d-7075247/pilu-warga-palestina-hidup-serba-kekurangan-di-tenda-pengungsian