sumber ilustrasi : pinterest
Manusia adalah ciptaan Allah yang penuh dengan keistimewaan dan potensi luar biasa. Al-Quran mengungkapkan dengan jelas keutamaan-keutamaan yang dimiliki manusia. Manusia diberi kemampuan berpikir dan merenung, membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Namun bila potensi tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, atau berjalan melwan fitrah. Maka bukan tak mungkin manusia condong kepada sifat kebinatangan. Dimana mereka hanya mengutamakan kepentingan materi dan kesenangan syahwat. Berikut tujuh sifat binatang yang bisa dimiliki manusia dalam Alquran, seperti diuraikan oleh Ahmad Yani dalam bukunya, ‘160 Materi Dakwah Pilihan.’
Karakter Yang menyerupai Anjing
Manusia yang memiliki karakter seperti anjing akan senantiasa menurut kepada majikannya yang selalu memberinya makan dan minum. Meskipun majikannya durhaka atau penjahat. Manusia yang seperti anjing tidak mau tunduk kepada ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diturunkan, dihalau atau tidak ia tetap akan menjulurkan lidahnya.
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَـكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS: Al-A’raf: 176).
sumber ilustrasi : pinterest
Karakter Yang menyerupai Binatang Ternak
Manusia tentu memiliki tugas untuk beribadah selama hidup di dunia, namun jika mereka memilih hanya memikirkan kebutuhan biologisnya. Tanpa disertai perilaku menjalani perintah Allah, ia diibaratkan binatang ternak. Binatang ternak tidak memiliki keistimewaan, nilai jualnya hanya terletak pada beratnya, sedang binatang peliharaan memiliki kelebihan atau keistimewaan. Bila manusia seperti binatang ternak, kedudukannya sudah begitu rendah dari binatang peliharaan (QS. 7: 179).
Karakter menyerupai Kera
Perilaku serakah dan tak tahu malu disebutkan Alquran seperti kebiasaan orang Yahudi yang selalu melanggar perintah Allah. Parahnya lagi kebiasaan mereka yakni tetap merasa bangga setelah melakukan kesalahan.
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS. Al-Baqarah: 65).
sumber ilustrasi : pinterest
Karkater Seperti Babi
Manusia yang memiliki perilaku seperti babi cenderung tak memiliki rasa malu terhadap dosa, pelanggaraan aturan allah. Dalam kehidupannya, babi tentu tak hanya senang dengan kotoran. Bahkan ia membiarkan perbuatan tak senonoh dilakukan pihak lain terhadap keluarganya.
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللّهِ مَن لَّعَنَهُ اللّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُوْلَـئِكَ شَرٌّ مَّكَاناً وَأَضَلُّ عَن سَوَاء السَّبِيلِ
“Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut ?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” [QS. Al-Maaidah: 60).
Karakter yang menyerupai Laba-laba
Dalam kenyataan saat ini, banyak sekali manusia yang berlindung kepada selain Allah. Mereka menciptakan bangunan kokoh dan tinggi, mempersenjatai diri dengan senjata canggih. Bahkan hingga meminta perlindungan kepada jin melalui media sihir, jampi-jampi, jimat dan sebagainya.
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Ankabut [29]: 41).
sumber ilustrasi : pinterest
Karakter menyerupai Nyamuk
Perilaku manusia yang kerap berlaku dzalim dan mengganggu orang lain, diibaratkan Alquran seperti nyamuk. Mereka mencari nafkah dengan menyakiti dan mengambil hak orang lain dan bila makan suka berlebihan hingga akhirnya mati karena kekenyangan (QS. Al-Baqarah: 26).
Karakter Menyerupai keledai
Perilaku manusia yang bodoh dalam menerima dan menjalankan kebenaran (islam), menurut Alquran diibaratkan keledai. Mereka tidak konsekuen, ajaran yang datang dari Allah diayakini tapi diabaikannya.
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَاراً بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS: Al Jumu’ah [62]: 5).