(sumber ilustrasi foto: keuangannews.id)
“Tak Dikenal Di Bumi, Terkenal Di Langit”
Dalam wilayah Yaman, terdapat sebuah kisah inspiratif tentang seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni. Meskipun hidup dengan tubuh yang dipenuhi belang-beling akibat penyakit sopak, Uwais tetap menjelma sebagai sosok saleh yang penuh kebaktian, terutama kepada ibunya yang tua dan lumpuh. Kisah hidup Uwais menjadi cermin tentang kesetiaan, ketulusan, dan kekuatan cinta anak pada orang tuanya.
Latar Belakang dan Kesalehan Uwais Al Qarni
Uwais Al Qarni berasal dari Yaman, tumbuh dalam keadaan cacat akibat penyakit sopak. Meskipun demikian, dia mempertahankan kesalehan dan kebaktiannya kepada ibunya yang renta. Seiring berjalannya waktu, ibu Uwais menyampaikan keinginannya untuk mengerjakan ibadah haji, memohon pada Uwais agar ibunya bisa pergi ke Tanah Suci. Namun, perjalanan ke Mekkah merupakan tantangan besar bagi Uwais, seorang yang miskin dan tanpa kendaraan.
Uwais Menggendong Anak Lembu
Dalam perjuangan memenuhi keinginan ibunya, Uwais mengambil keputusan unik. Dia membeli seekor anak lembu dan menghabiskan waktu setiap harianya dengan menggendong naik-turun bukit sambil menggendong lembu. Tindakan ini dianggap aneh oleh banyak orang, sampai-sampai uwais di hina dan dikatakan orang gila, namun Uwais tetap tekun melakukannya. Latihan tersebut ternyata adalah persiapan Uwais untuk mengangkat ibunya dalam perjalanan ke Mekkah.
Perjalanan Menuju Mekkah dan Keajaiban Kesembuhan
Setelah melakukan persiapan dengan penuh kesabaran dan ketekunan, Uwais akhirnya membawa ibunya ke Mekkah. Di hadapan Ka’bah, mereka berdua berdoa dan Uwais memohon ampunan untuk ibunya.
“Yaa allah ampuni semua dosa ibuku”. kata uwais
“lantas bagaimana dengan dosamu?”. tanya sang ibu yang terheran
“Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. cukuplah ridho dari ibu yang akan membawaku ke surganya allah.” Jawab uwais.
Keajaiban terjadi, penyakit sopak yang melanda tubuh Uwais sembuh secara ajaib, hanya meninggalkan bulatan putih di tengkuknya.
Pengakuan Uwais oleh Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib
Uwais memiliki tanda khusus yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad, yaitu bulatan putih di tengah telapak tangannya. Pengakuan Uwais sebagai “penghuni langit” menjadi kenyataan saat ia tiba di Madinah. Khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib mengenali Uwais berdasarkan tanda tersebut. Uwais diminta untuk berdoa dan istighfar, dan dengan tulus, dia menolak sumbangan yang ditawarkan oleh Khalifah Umar.
Peristiwa Meninggal dan Kematian Uwais Al Qarni
Ketika Uwais Al Qarni wafat, dan kisah unik tak berhenti di sana. Saat pemakamannya, masih ada kejadian yang mengherankan, di mana banyak orang yang tidak dikenal datang untuk mengurusnya. Orang-orang Yaman baru menyadari siapa sebenarnya Uwais Al Qarni setelah kematiannya, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad bahwa dia adalah “penghuni langit.”
Pelajaran Hidup dari Kisah Uwais Al Qarni
Kisah Uwais Al Qarni mengajarkan banyak pelajaran berharga. Kesetiaan dan ketulusan anak pada orangtua, kekuatan cinta yang dapat menyembuhkan, serta kebaikan hati yang melampaui batasan fisik. Uwais Al Qarni menjadi teladan tentang bagaimana kesederhanaan dan ketulusan dapat mengubah hidup seseorang menjadi penuh berkah.