Kalangan Santri Mengecam Kebiadaban Israel

(keterangan foto: Salah seorang santri yang ikut berunjukr asa memegang tulisan yang mengecam atas kedzaliman israel/ Syauqi Fatah)

Ratusan pengunjuk rasa  yang terdiri dari banyak kalangan, salah satunya para santri mengecam kebiadaban Israel atas pembunuhan massal kepada warga negara Palestina di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro,Kota Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (13/1/2024).

(Kedatangan para pengunjuk rasa sebelem aksi dimulai)

Berdasarkan hasil pengamatan HIPPMI, aksi dimulai pukul 06.00 dengan segala persiapan sudah matang. Panitia bekerja sama dengan aparat kepolisian yang tersebar di sepanjang jalur untuk menjamin keamanan. Sembari menunggu aksi dimulai, pengunjuk rasa menyantap sarapan dari pedagang kaki lima dan ada juga pengunjuk rasa yang menunggu dengan tadarus bersama.

Sekitar pukul 7 pagi, jalan ditutup dan kendaraan diminta memutar agar pengunjuk rasa dapat memenuhi jalan di depan Gedung Sate.

(Pembukaan aksi oleh panitia pengunjuk rasa)

Berbagai kalangan berpartisipasi dalam aksi ini. Kaum muda, dewasa, dan orang tua berkumpul untuk menyoraki semangat dan dukungannya kepada Palestina. Para pengunjuk rasa datang secara bergerombol menggunakan kendaraan umum seperti bus dan angkot. 

Para santri tak ketinggalan ikut serta dan berkontribusi dalam aksi tersebut. Dzikri Syah salah satu santi dari One Quran Institute yang berlokasi di Kota Sumedang hadir bersama 100 santri lainya ikut serta dalam aksi tersebut. 

“Saya ingin mendukung Palestina atas kekejaman genosida Israel sejak 100 hari lalu. Sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk membela sesama muslim karena semua muslim bersaudara. Secara tidak langsung ini adalah panggilan agama,” ujarnya.

Dengan adanya aksi tersebut, Ia berharap warga Indonesia terkhusus umat islam lebih terbuka dan ikut berkontribusi mendukung palestina. Bagi warga Indonesia non-Islam juga Ia berharap ikut mendukung karena perlakuan Israel sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Selain itu, karena aksi tersebut dilakukan di seluruh dunia, Ia juga berharap berbagai warga negara ikut menyuarakan dukungan nya atas Palestina.

Kemarahan Pengunjuk Rasa Atas Kebiadaban Israel

(Salah satu komunitas muslim yang berunjuk rasa dengan tulisan kecaman terhadap israel)

Dalam aksinya, para  pengunjuk rasa berkali-kali melontarkan cacian kepada zionis israel, “ ISRAEL, GO TO HELL!!”. Terasa atmosfer suasana mencekam atas kemarahan para pengunjuk rasa kepada perlakuan Israel terhadap warga Palestina.

Aksi yang dilakukan guna merespon 100 hari kebiadaban Israel terhadap penduduk Gaza yang menyebabkan lebih dari 23 ribu korban jiwa. Terlebih lagi mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak. 

Seperti yang diketahui dari pantauan Euro-Mediterania Rights Monitor, serangan bombardir pertama Israel terhadap Gaza terhitung pada 7 Oktober 2023 lalu dengan ledakan setara dengan seperempat bom nuklir.

Infrastruktur publik seperti rumah sakit, universitas, pusat media, kantor pemerintah, dan bank turut menjadi sasaran penyerangan.

Pada pukul 16.00 GMT Senin lalu, sebanyak 2.808 orang tewas, termasuk 853 anak-anak dan 936 perempuan. Selain itu, sekitar 1.200 orang, termasuk anak-anak, masih hilang dan diduga terjebak di bawah reruntuhan.

Lebih dari 10.000 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk warga sipil, dan lebih dari 2.200 orang dirawat di rumah sakit. Selain itu, hampir setengah dari populasi Gaza, atau satu juta lebih, telah mengungsi.

 Selain itu, Israel telah menutup akses makanan, air, bahan bakar, dan bantuan ke wilayah Gaza.

Di sisi lain, Israel kehilangan lebih dari 1.400 orang, termasuk 299 tentara dan 54 petugas polisi. Hingga 16 Oktober 2023, belum ada informasi resmi tentang berapa banyak anak dan perempuan yang tewas.

Kelompok Palestina menahan 200 tentara Israel dan warga sipil di Gaza, menurut Israel. Sekitar 4.000 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 350 orang masih dirawat di rumah sakit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *