Seni Kabaret : Membangun Tontonan Menjadi Tuntunan

(Sejumlah aktor muda mementaskan Kabaret Bertajuk “Demi Masa Circle”, When Friendship Become Toxic di Taman Budaya Dago Tea House pada Sabtu malam (10/2/2024)/ Reza Nurhakim)

Dapat dikatakan seni kabaret bisa membangun tontonan menjadi tuntunan. Seni Kabaret di Indonesia telah menjadi sarana ekspresi yang penting bagi para seniman untuk menyampaikan pesan-pesan sosial, politik, dan budaya dengan cara yang unik dan menghibur. Dalam seni Kabaret, para seniman menggunakan berbagai macam elemen seperti musik, tari, komedi, dan teater untuk menciptakan pertunjukan yang penuh dengan pesan kritis dan satir.

Mereka seringkali menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan elemen modern, menciptakan suasana yang khas dan menghibur. Perkembangan Seni Kabaret di Indonesia juga telah memberikan ruang yang lebih besar bagi para seniman untuk mengekspresikan kebebasan berpendapat dan kritik terhadap isu-isu sosial yang ada di masyarakat.

Sutradara Pagelaran Kabaret bertajuk Demi Masa 1 “The Circle (When Friendship Become Toxic), Denny Pratana mengutarakan, suksesnya pementasan itu bukan dilihat dari bagus atau tidaknya pertunjukan, tetapi hijrahnya seseorang menjadi lebih baik.

“Bagi Kami sukses itu bukan hanya dari baiknya pertunjukan saja, tapi juga transfer nilai yang disampaikan,” ujar lelaki yang akrab di sapa Abi, saat ditemui HIPPMI.

Lelaki yang menjadi tetua di Komunitas Trilogi Production itu menambahkan, di era perkembangan digital yang pesat saat ini, ragam tantangan tentu harus dihadapi para pelaku yang terlibat di dalamnya. Terlebih dengan ragam tawaran hiburan anak muda.

“Tantangannya adalah hiburan masyarakat khususnya pemuda saat ini cukup banyak. Mereka terlalu larut dalam Euforia digitalisasi seperti games mobile. Dan tantangan bagi para pemain adalah keistiqomahan dan keseriusan dalam berlatih menuju pentas menjadi tantangan berat, belum lagi para aktor diwajibkan profesional dalam berlatih artinya tidak sedikit para aktor saat menjalani latihan yang mengalami kecelakaan.” ujar Abi.

Dengan pesan yang kritis namun menghibur, seni kabaret berhasil menarik perhatian dan simpati dari masyarakat Indonesia yang semakin terbuka terhadap seni dan budaya. Dengan begitu secara emosi penonton akan merasa terhibur dan tidak merasa di gurui oleh sentilan pesan yang dibawakan oleh pertunjukan Seni Kabaret.

Have Fun nya dapet, pesan moral dari pertunjukannya ada dan penonton tidak akan merasa digurui. Itu adalah sebuah Seni yang akan berkesan dan akan membuka sudut pandang baru bagi para penikmatnya.” tambahnya.

Seni kabaret menjadi sarana yang efektif untuk menggugah kesadaran dan mengajak penonton untuk berpikir kritis tentang berbagai isu yang ada di sekitar mereka. Dengan pesan-pesan yang tajam dan gaya panggung yang unik, seni kabaret terus menjadi sumber inspirasi dan hiburan bagi penonton di seluruh dunia.

Keberagaman dalam seni kabaret juga memperkaya budaya kreatif, karena menghadirkan perspektif dan pengalaman yang berbeda-beda. Dengan demikian, seni kabaret menjadi salah satu sarana penting dalam memperkaya dan mempertahankan keberagaman budaya dalam masyarakat kita.

One thought on “Seni Kabaret : Membangun Tontonan Menjadi Tuntunan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *