Pentingnya Praktik Lapangan Bagi Calon Asisten Perawat

(Sejumlah pelajar SMK Madani Kota Bandung didampingi Wali kelasnya, Luqmanul Hakim memberikan layahan kesehatan gratis bagi masyarakat Lanjut Usia (lansia) di ruang aula serba guna RW 5, Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Sabtu siang (17/2/2024)/ H Muthahari)

Untuk menjembatani keilmuan teoritis dan terapan, kegiatan PPL menjadi keharusan bagi kalangan siswa SMA/SMK dan mahasiswa. Begitupun salah satu kegiatan para pelajar yang sempat HIPPMI kunjungi di salah satu sudut kota Bandung, tepatnya lingkungan masyarakat Cibuntu, Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung pada Sabtu siang (17/2/2023).

Puluhan pelajar SMK Madani Kota Bandung antusias menjalani kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk kalangan lanjut usia (lansia). Layanan kesehatan gratis itu mencakup cek gula darah, cek tensi, dan cek kolesterol.

“Kegiatan PPL ini tentu diharapkan bisa meningkatkan kompetisi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Khususnya dalam mengaplikasikan di lapangan,” ujar wali kelas 11 C SMK Madani Kota Bandung, Luqmanul Hakim saat ditemui oleh anggota HIPPMI.

Pentingnya Praktik Lapangan seperti dikatakan Luqman, sebagai seorang asisten perawat, mereka akan bekerja sama dengan perawat yang berlisensi untuk memberikan perawatan yang tepat dan nyaman bagi pasien.

Pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada calon asisten perawat meliputi pemahaman dasar tentang anatomi dan fisiologi manusia, prinsip dasar perawatan kesehatan, serta keterampilan teknis yang diperlukan dalam memberikan perawatan langsung kepada pasien.

Dalam penyampaian materi pelajaran di kelas 11, Luqman mengatakan siswa didiknya itu telah dibekali sejumlah materi dasar sebagai calon asisten perawat. Seperti anatomi tubuh manusia, berbagai macam jenis penyakit yang umum diderita masyarakat, tumbuh kembang manusia dan sebagainya.

“Untuk kelas 11 materi pelajaran seperti Anatomi Fisiologi (Anfis), ilmu penyakit, kesehatan masyarakat dan ilmu Penyakit sudah mulai diberikan. Namun untuk bimbingan praktiknya memang dikonsentrasikan di kelas 12,” tambah Luqman.

Meski begitu, sesuai dengan kurikulum merdeka saat ini, para siswa didiknya tetap diberikan mata pelajaran umum. Untuk membekali mereka yang ingin melanjutkan studi di jenjang perguruan tinggi.

Sejumlah mata pelajaran umum itu yakni, mata pelajaran Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Sejarah, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), dan Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

” Total pelajar yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 29 orang. Dari 100 target pasien, hingga siang ini, kami sudah melayani 70 pasien yang datang. Untuk memantau lancarnya kegiatan, kami juga melibatkan dua pembimbing produktif untuk semua pelajar yang terlibat,” ujarnya.

Dalam keberlangsungan Bakti Sosial tersebut SMK Madani Kota Bandung juga mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Komunitas Pemuda “Wake Up” yang berdomisili di Cibuntu. Terlebih sebagi pihak penghubung layanan kesehatan bagi mayarakat sekitar dan lansia.

” Dalam menjaga kesehatan, upaya pencegahan seperti edukasi soal disiplin merawat diri tentu sangat penting. Untuk itu kami sangat mengapresiasi aksi komunitas Wake Up sebagai fasilitator kegiatan ini. Dan mudah- mudahan bisa terus berlanjut ke depannya,” pungkasnya.

Dia juga berpesan agar kalangan muda tetap memanfaatkan waktu mereka dengan berbagai kegiatan manfaat dan produktif. Agar di kemudian hari bisa meraih kesuksesan dan manfaat bagi banyak orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *