2 Poin Penting Dalam Bermusik Ala SKRNG!

Berkarir di dunia musik memang tak semudah dibayangkan. Wajar para personil SKRNG! menekankan dua poin penting dalam bermusik, yakni segmen pendengar dan inovasi karya.

Seperti diketahui, dunia musik yang kian kompetitif seakan menuntut para musisi untuk kreatif meraup pasar, terlebih dengan perkembangan teknologi saat ini. Sehingga mengharuskan mereka untuk menyusun strategi pemasaran yang jelas.

“Kesabaran sangat penting dalam mengembangkan band. Nahanya band teu naek-naek? (kenapa ya band enggak naik -naik). Pikirin brandnya dan fokusnya ke mana. Contoh genre ska, tapi masuknya ke pop atau jazz, tentu enggak bakal maksimal.” ujar Rasyid, vokalis SKRNG! saat ditemui HIPPMI.

Dikatakan Rasyid, untuk berjuang di industri musik saat ini, strategi pemasaran harus jadi perhatian mereka yang ingin bergelut di dalamnya. Dan dari pengalamannya sejauh ini, hal itu memang terasa.

“Buat strateginya mau kemana pasar yang kalian bentuk. Itu semua kalian yang menentukan,” kata Rasyid.

Meski begitu, ia memahami dengan musisi lainnya yang masih berjuang mempertahankan band dengan bekerja di berbagai perusahaan. Hal itu, menurutnya masih menjadi pilihan yang masuk akal untuk bertahan dalam sebuah band.

“Kata saya itu pilihan ya, antara band dan kerja. Saya juga sempat merasakan hal itu, bekerja sebagai buruh corporate. Mau nge band full atau nyambil kerja sok aja. Tapi yang namanya rezeki , saya yakin tetep ada. Dari ngeband tentu ada peluang lain di luar panggung,” tambah Rasyid.

Ungkapan senada juga disampaikan, Prass, rekan satu bandnya, sekaligus gitars SKRNG! Dia berpesan kepada teman-teman yang ingin berjuang di industri musik untuk tetap percaya diri dengan potensi yang dimiliki.

“Balik lagi pede aja sama potensi yang dimiliki temen-temen. Setelah dijalanin, ternyata penghasilan yang didapat tak hanya dari panggung ada potensi lain seperti endorsment, tinggal jeli, aja apa yang bisa dikembangin dari band temen-temen,” ungkap Prass.

Begitu juga soal perkara branding sebuah band, menurut Prass, itu kembali ke visi band mereka. Mau sekedar terkenal atau menjual karya. Dan tentu untuk membidik pasar yang ditentukan, kemasan secara digital atau pun visual harus diperhitungkan.

“Awalnya bermusik memang hobi yang dijalani dari masa remaja. Setelah lulus sekolah, saya memutuskan musik sebagai pondasi hidup. dan setelah dijalani memang ada,” ungkap Prass.

Dinamika Bermusik

Menjaga keharmonisan sebuah band bisa dikatakan seperti sebuah pasangan hidup. Pasalnya dalam sebuah band, keterikatan diluar dunia kerja juga harus tetap terbangun. Sehingga kemistri yang terbangun bisa menjadi energi positif dalam menuangkan karya.

“Ya betul seperti itu, dalam sebuah band tentu ada yang namanya perselisihan atau perbedaan pendapat. Dan kita semua tentu dituntut untuk sama-sama dewasa menyikapinya,” ungkap Rasyid.

Rasyid juga mengakui bila dinamika seperti itu wajar dalam perjalanan sebuah band. Begitu juga dalam keutuhan formasi bandnya hingga saat ini, yang semula berjumlah 7 orang kini tinggal 6 orang.

” Soal perselisihan itu wajar, kami juga sempet renggang dan fakum. Begitu juga soal mindset masing-masing pemainnya, ada yang segalanya band banget atau enggak. Tapi Enggak jadi musuhan juga, Kami tetap berjalan dan menikmatinya,” tambahnya.

Dengan perubahan nama SKARANGSKA menjadi SKRNG!, mereka juga mengusung single lagu berjudul Take My Hand. Lagu itu memberikan inovasi baru dalam suguhan karya yang mengolaborasikan ska dan metal. Terlebih dengan suguhan karakter vokal scream metal dari Faisal dari 510.

Disinggung soal cerita dibalik lagu itu, Rasyid mengaku lagu itu bercerita soal harapan dan energi positif. Dimana secara tema, lagu itu bercerita tentang kebangkitan seseorang yang sebelumnya terpuruk.

“Lirik Take My Hand soal memberikan energi positif, menceritakan seorang yang terpuruk, ada faktor x, dia ingin bangkit. Faktor X ini yang harus dituruti, biar enggak selamanya terpuruk.” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *