Para mahasiswa menuntut akuntabilitas dan transparansi dari pemerintah, serta mengakhiri nepotisme dan korupsi yang telah melanda bangsa ini terlalu lama. Mereka menyerukan era baru demokrasi dan keadilan, di mana suara rakyat benar-benar didengar dan dihormati.
Pertemuan ini adalah simbol kuat dari tekad siswa untuk membawa perubahan, dan sangat menginspirasi untuk melihat begitu banyak orang muda membela apa yang mereka yakini. Mereka tidak hanya menuntut perubahan untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk masa depan bangsa secara keseluruhan.
1. Ribuan mahasiswa mengikuti podium demokrasi di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.
2. Para mahasiswa marah dan kecewa dengan situasi politik di Indonesia saat ini, yang mereka yakini korup dan telah kehilangan nilai-nilai moralnya.
3. Para siswa menyerukan kejatuhan rezim politik saat ini dan pembentukan pemerintahan baru yang lebih adil dan bermoral.
4. Para mahasiswa dipimpin oleh Ketua BEM BEM Universitas 17 Agustus 1945, yang berseru Kami Peka Kami marah.
5. Para mahasiswa juga menuntut pembebasan tahanan politik dan diakhirinya penyensoran dan penindasan terhadap kebebasan berbicara.
6. Aksi mahasiswa disambut dengan perlawanan dari pemerintah dan militer, yang menggunakan kekerasan untuk membubarkan massa.
7. Namun, gerakan mahasiswa memperoleh dukungan luas dari masyarakat dan kelompok mahasiswa lainnya, yang akhirnya menyebabkan jatuhnya rezim politik saat ini.
Berita ini dikutip dari Sumber: https://www.suara.com/news/2023/12/07/064104/ribuan-mahasiswa-muak-lihat-dinasti-politik-rusak-moralitas-bangsa-ketua-bem-ui-kami-peka